My Ping in TotalPing.com

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ ٬ اسَّلآمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

AHLAN WA SAHLAN

Selamat berkunjung; Selamat mengikuti dakwah guna meningkatkan pemahaman figh sunah sebagai penambah bekal menuju Kehidupan Islami. Mulai diluncurkan 27 Pebruari 2011, Insya Allah, diposting sambil menunggu panggilan Nya.

وَسَّلَا مُ عَلَيكُمْ وَرَهْمَةُ اللهِ وَبَرَ كَا تُهُ

Salam Hormatku dan Keluarga

situs fiqh sunah ini : http://aslam5.blogspot.com klik situs aqidah syariah : http://aslam3.blogspot.com

Wednesday 2 March 2011

002. SUJUD SYUKUR


Sujud Syukur, adalah bersyukur dengan cara sujud, sesaat sesudah mendengar kabar yang dikhalalkan. Dilaksanakannya dalam keadaan suci, ditempat yang suci disertai dengan bacaan tertentu, sesuai dengan tuntunan Rasulullah ص.

Nokito ingat, ketika bersama Agépé bertanya kepada Bahjedun; ada satu hal yang masih mengganjal hatinya; kini, saat kuliah baru saja usai, diajaknya Agépé dan teman lain untuk menemui Bahjedun. Saat sudah bertemu di Ruang Tunggu Dosen, Nokito berkata, “Pak, kalau ada waktu, kami ingin bertanya”; Bahjedun mengisyaratkan setuju; lalu ditanyakan, “Kenapa ibu muda yang mendapat hadiah Undian untuk Ibadah Umrah itu sujud di Mal?”; mendengar pertanyaan ini, Bahjedun mengajak mereka duduk di ruang tamu dosen.
Katanya, “Dia bersujud, mungkin maksudnya Sujud Syukur”; lalu diambilnya Kitab Tafsir Al Quran dan Kitab Hadis; kemudian dikatakan, “Lafadz sujud, memiliki pengertian yang berkembang dalam sejarah Islam. Dimulai dari perintah Allah س kepada malaikat dan jin untuk bersujud kepada Adam ع, dalam QS Al Baqarah (2):34. Makna lafadz sujud adalah “memberi penghormatan”; begitu juga dalam QS Yusuf (12):100, yang mengisahkan, Nabi Yusuf ع bersujud kepada ibu-bapaknya ketika keduanya berkunjung ke Mesir; maksud sujudnya adalah sebagai “tanda berbakti”. Ada ayat yang menerangkan bersujud, tetapi kita tidak mengerti bagaimana cara sujudnya; misalnya dalam QS An Naml (16):49 difirmankan,
وَلِلّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مِن دَآبَّةٍ وَالْمَلآئِكَةُ وَهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُونَ ﴿٤٩﴾
Artinya, Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. Meski tidak tahu bagaimana cara sujudnya, tetapi maksud lafadz sujud dalam ayat ini adalah tunduk dan patuh”; Bahjedun berhenti bicara, lalu diteruskan, “Allah س berfirman yang dibukukan dalam QS Al Hajj (22):26,
وَإِذْ بَوَّأْنَا لِإِبْرَاهِيمَ مَكَانَ الْبَيْتِ أَن لَّا تُشْرِكْ بِي شَيْئاً وَطَهِّرْ بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْقَائِمِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ ﴿٢٦﴾
Maknanaya, Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu mempersekutukan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang rukuk dan sujud”. Ayat ini menegaskan, agar Nabi Ibrahim ع memelihara kawasan Ka’bah, antara lain untuk sujud secara fisik, sebagai salah satu pernyataan patuh dan taat kepada Nya saja”; saat Bahjedun berhenti bicara, terdengar Agépé menyela, “Yang kudengar Pak, ibu itu sujud syukur; apa betul begitu?; bagaimana caranya?. Bahjedun tidak langsung menjawab, tetapi menyilahkan dua mahasiswa lagi yang ingin bergabnng; lalu katanya, “Islam mengenal sujud syukur; pelaksanaannya, dapat mengikuti kisah Ahmad dan dinilai shahih oleh Hakim dalam HR Abdul Rahman Ibnu Auf عنهم; ia  berkata: Nabi ص pernah sujud; beliau memperlama sujud itu, setelah mengangkat kepala, beliau bersabda: Sesungguhnya  Jibril datang kepadaku dan membawa kabar gembira, maka aku bersujud syukur kepada Allah". Selain itu, dalam HR Al Barra' Ibnu Azib dari Baihaqi dari Bukhari عنهم; dikisahkan, Nabi Muhammad Rasulullah ص mengutus Ali ke Negeri Yaman; lalu Ali mengirim surat tentang Raja Yaman yang bersedia memeluk Islam. Setelah membaca surat itu, Nabi Muhammad Rasulullah ص sujud syukur; saat itu beliau di masjid. Bacaan dalam sujud syukur, dapat mengacu pada HR Ath Thabrani ر; ia meriwayatkan, ketika Nabi Muhammad Rasulullah ص sujud syukur, melafadzkan bacaan :
يَا رَبِّ ٬ لَكَ لْحَمْدُ كمَا يَنبَغِي لِجَلَا لِ وَجْهِكَ ولِعَظِيمِ سُلْطَا نَكَ
Artinya, "Ya Tuhanku, bagi Mu segala puji yang layak bagi keagungan wajah Mu dan kebesaran kekuasaan Mu"; beliau berlama-lama sujudnya.
Nokito dan teman-temannya, nampak memahami penjelasan itu; lalu Nokito bertanya, “Pak, kalau sujudnya di Mal, atau didepan pintu penjara, atau di landasan bandara, atau di pelataran kedatangan bandara, seperti yang ditayangkan di televisi itu, yang menurut saya, tempat itu tidak suci, apa bisa disebut sebagai sujud syukur?”. Bahjedun menghela nafas dan sudah memperkirakan akan ada pertanyaan seperti itu; lalu dijelaskan, “Tidak ada larangan sujud syukur dimanapun; tetapi dalam Fiqh Sunah diterangkan, sujud syukur harus memenuhi empat syarat; yaitu pertama, sujud dilakukan sesaat setelah menerima berita gembira yang khalal; kedua, dilakukan dalam keadaan suci dari hadas besar dan hadas kecil; ketiga, menunaikan sujud di tempat yang terbebas dari najis atau tempatnya suci; keempat, sujud dilakukan dalam waktu lama dengan melafadzkan bacaan tadi”; berhenti sejenak, lalu diteruskan, “Kalau sujud syukur di Mal, di depan pintu penjara, di bandara, ya perlu ditelaah lagi, apakah waktu sujud syukur, dirinya suci dari hadas besar dan hadas kecil; apakah melafadzkan bacaan itu; dan syarat lainnya”; para mahasiswa itu nampak puas mendengar jawaban Bahjedun.
Alarm di HP Bahjedun berbunyi; lalu dikatakan, agar mereka menyatu ke pengajian remaja di masjid kompleks, setiap Hari Minggu pagi didahului dengan Shalat Dhuha berjamaah; para mahasiswa mengangguk, lalu mereka bubaran; masing-masing harus menunaikan kewajibannya. Ada yang kuliah, ada yang pergi ke kantin kampus menunggu kuliah berikutnya. Bahjedun nampak bergegas ke ruang kuliah.

No comments:

Post a Comment